Dengan kecerdikan melihat peluang, keberadaan media sosial bisa mendatangkan keuntungan ekonomi, perubahan sosial, layanan transportasi yang murah, dan ketenaran. Sejumlah gadis di Jerman menggunakan Instagram secara tepat sehingga dapat meraih peluang.
Dikutip dari The Local pada Selasa (29/3/2016), walaupun Instagram hanya merupakan media sosial paling digemari ke-6, Pamela Reif (19) bisa mencari nafkah melalui Instagram dan memiliki 2 juta pengikut.
Pada tahun 1990-an, menjadi seorang model terkenal seringkali dengan harap-harap cemas menanti ditemukan oleh seorang agen sehingga mendapatkan kontrak. Model terkenal Brasil bernama Gisele Bündchen kerap mengunjungi restoran McDonald’s hingga ‘ditemukan’ oleh seorang agen.
Di masa kini, para remaja yang ingin mencapai puncak tidak perlu menanti-nanti dengan cemas. Pamela Reif menjadi buktinya. Ia menebarkan foto kebugaran dan busana selama 3 tahun terakhir hingga meraup 2 juta pengikut. Menurut harian Stern,jumlah ini melebihi bintang sepakbola terkenal, Thomas Müller.
Remaja yang berasal dari Karlsruhe, Baden-Württemberg ini mulai menggunakan aplikasi itu 3 tahun lalu, ketika kebanyakan warga Jerman masih belum menyadari kecenderungan media tersebut. Dalam 12 bulan, ia meraup 40 ribu penggemar.
Katanya dalam wawancara dengan onlinemarketingrockstars.de, “Para pengikut saya pertama-tama tentunya teman dan kerabat. Waktu itu, saya bahkan tidak menyadari bisa menjadi begitu tenar di Instagram.”
Menuju dunia modeling
Rahasia kesuksesannya adalah “kombinasi topik-topik yang berbeda sambil tetap menjadi seorang remaja yang normal-normal saja”, dipadu dengan selfie cermin klasiknya.
“Tidak ada urusannya dengan bakat atau daya cipta fotografi, tapi semua orang bisa menjadi terkait dengan situasi tertentu dan melebur dengannya. Keterkaitan adalah kuncinya,” jelasnya.
Walaupun ia baru saja menyelesaikan SMA dengan angka yang sangat tinggi, ia telah memilih untuk meneruskan modeling.
Para pemilik merek kerap merangkul Instagrammer yang memiliki jangkauan luas—dikenal sebagai para ‘influencer’—maka tidak heran kalau keagenan Pulse Advertising sekarang menyelia profilnya.
“Pulse Advertising dan saya sangat pilih-pilih tentang rekanan kerja sama. Kami menerima 10 hingga 20 permintaan setiap hari, tapi lebih dari 99% ditolak.”
Salah satu kesuksesan Reif adalah kontrak tetap dengan pembuat teh kebugaran SkinnyMint yang melihat remaja itu menyebut atau mention merek tersebut dan memberikan tautan di salah satu unggahannya.
Remaja itu tidak menyebutkan penghasilannya, tapi Danielle Bernstein, seorang Instagrammer busana dari AS, memiliki 1,4 juta pengikut dan bisa menjadi rujukan. Ia meraup US$5 ribu hingga US$15 ribu untuk setiap unggahan iklan. Nilai itu setara dengan Rp 67 juta hingga Rp 201 juta .
Lebih dari sekedar gambar cantik
Instagram memang telah merambah ke bisnis modeling melalui beberapa cara. Vanessa von Minckwitz-Denz, CEO untuk keagenan Louisa Models di kota Munich, menyebutkan kehadiran di Instagram sebagai keharusan bagi para pendatang muda.
Katanya, “Sebagai foto model, seseorang bisa melamar dari seluruh dunia, dan sebagai agen, kami bisa menghemat biaya.”
Ada juga yang disebut dengan "hashtag castings"—casting dengan menggunakan tagar. Keagenan model kelas dunia IMG Models baru saja meluncurkan kampanye #weloveyourgene yang mengijinkan para model melamar melalui Instagram.
Anna-Christina Schwartz (25) adalah seorang bintang muda busana Jerman lainnya. Ia pernah bekerja untuk Garnier dan Maybelline dan bahkan membintangi iklan televisi untuk label busana Desigual.
Walaupun Instagram membantu membangun karirnya, ketenaran dunia maya baginya bukan sekedar selfie, katanya, “Untuk membangun akun, perlu waktu. Selayaknya orang bangun tidur, sikat gigi, pergi bekerja, makan siang…hari demi hari.”
Sumber : global.liputan6.com