Korban pencabulan Saipul Jamil, berinisial DS (17) rupanya adalah seorang remaja yang pekerja keras. DS berjuang mati-matian untuk membiayai sekolahnya sendiri.
Ketua KPAI, Asrorun Ni'am Sholeh menuturkan jika DS juga tak mungkin mencari popularitas dalam kasus ini. Untuk mencari nafkah demi biaya sekolahnya, DS bahkan sempat menjadi juru parkir.
"Dia juga cerita dia, 'enggak mungkin cari ketenaran. Orang kondisi saya seperti ini', dan proses penyelesaian sekolah dia ikhtiar melakukan apapun. Termasuk pernah juga menjadi menjaga parkir hanya untuk menyelesaikan sekolah," ungkap Ni'am usai berdiskusi dengan DS dan kuasa hukumnya di kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 25 Februari 2016.
Tak hanya penuh perjuangan untuk menyelesaikan pendidikan, DS juga tergolong murid yang memiliki prestasi tinggi di sekolahnya. Tak jarang DS mendapat ranking selama bersekolah.
"Anak ini (DS) memiliki dedikasi di sekolah juga memiliik prestasi, dia masuk 5 besar," ungkap Ni'am.
Namun karena masalah ekonomi yang kurang mendukung, DS terpaksa untuk melakukan segala hal untuk membiayai sekolahnya. Hal itu dilakukan DS agar dapat menyesaikan pendidikannya. Mengingat DS kini sudah duduk di bangku kelas 3 SMA.
"Dia punya dedikasi tinggi menyelesaikan pendidikan, tapi punya keterbatasan ekonomi sehingga dia survive untuk menyelesaikan sekolahnya," tukasnya.
Sumber : celebrity.okezone.com