Zika, virus yang disebarkan melalui gigitan nyamuk yang telah dikaitkan dengan peningkatan cacat lahir di Brazil, telah ditemukan pada sedikitnya lima orang di AS pada bulan ini. Kejadian tersebut mendorong CDC (Centers for Disease Control and Prevention) merilis pedoman baru untuk para wanita hamil.
Pedoman yang dikeluarkan oleh CDC pada Selasa pekan lalu menyarankan dokter untuk memeriksa semua wanita hamil yang baru-baru ini pergi ke negara di mana wabah virus Zika merajalela.
CDC juga menyarankan setiap wanita hamil yang telah melakukan perjalanan ke negara-negara dengan virus Zika untuk melakukan kontrol kesehatan jika mereka memiliki dua atau lebih gejala virus Zika. Gejala tersebut bisa berupa demam, nyeri sendi, dan ruam. Tidak ada obat atau vaksin untuk virus tersebut selain perawatan yang mendukung.
Menurut Departemen Illinois Kesehatan Masyarakat, pedoman tersebut keluar bersamaan dengan berita tentang dua wanita hamil di Illinois yang dilaporkan tertular penyakit itu. Kedua orang perempuan diyakini telah terinfeksi saat kembali dari negara dengan wabah Zika.
Tiga orang lainnya di Florida juga didiagnosa dengan penyakit tersebut. Semua orang yang terinfeksi di Florida tertular virus saat keluar dari Kolombia atau Venezuela.
Dr William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center mengatakan, peningkatan kasus Zika yang dilaporkan di AS mungkin bukan hasil kasus yang baru saja tiba di AS. "Saya pikir ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya untuk wanita yang sedang hamil.”
Schaffner juga mengatakan, pedoman baru akan membantu dalam menghentikan penyebaran virus di AS, tetapi tidak ada pengobatan atau vaksin untuk virus.
"Ini akan menimbulkan kecemasan pada ibu hamil dan pasangannya," kata Schaffner. "Saya berempati dengan mereka serta rekan-rekan saya di kebidanan. Mereka tidak memiliki sesuatu untuk ditawarkan kecuali perawatan penuh kasih."
Pada pekan lalu, para pejabat CDC melaporkan adanya kasus pertama bayi lahir di US dengan cacat lahir yang kemungkinan terkait dengan virus Zika. Seorang bayi di Hawaii lahir dengan microcephaly, kepala abnormal berukuran kecil, yang kemungkinan disebabkan ketika ibu tertular virus Zika saat hamil dan tinggal di Brazil pada bulan Mei lalu .
Virus Zika telah menjadi masalah di wilayah tropis seperti Afrika, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik selama bertahun-tahun, tapi dugaan adanya hubungan antara Zika dengan cacat lahir ditemukan akhir tahun lalu. Zika sendiri tidak ditularkan dari orang ke orang, dan gejala biasanya tidak bertahan lebih dari seminggu, menurut CDC.
Sumber : health.kompas.com