Sebuah laporan investigasi The Beijing News menguak praktik berbahaya pada laundry atau penatu hotel di Ibukota China. Ternyata, penatu-penatu hotel itu menggunakan bahan kimia berbahaya.
Laporan itu menyebut hotel-hotel di Beijing itu menggunakan berkilo-kilogram soda api untuk mencuci seprai dan juga handuk untuk tamu.
Tak hanya satu hotel. Praktik yang dinilai berbahaya itu dilakukan hampir di semua hotel di Beijing. Mulai hotel kecil hingga berbintang.
Bahan dengan nama kimia Natrium Hidroksida disebut-sebut sangat korosif. Selain itu, bisa berdampak buruk pada kulit jika terus-menerus terkena dalam jangka waktu yang lama.
Inilah yang mengundang kemarahan pengguna medis sosial di China. Mereka khawatir praktik ini akan berbahaya dan merugikan para tamu hotel.
Kepada reporter The Beijing News yang menyamar, pekerja laundry hotel di wilayah Distrik Fengtai, mengatakan, penggunaan soda api dengan jumlah banyak akan mempermudah proses pencucian.
“Kita tidak butuh waktu terlalu lama untuk mencuci seprai, soda api bisa membersihkan bagian yang paling kotor sekalipun,” tutur pekerja itu.
Alkali Natrium Hiroksida sering digunakan sebagai bahan pembersih industri yang kuat karena dapat melarutkan lemak, minyak dan kotoran dari protein. Tetapi disarankan tidak digunakan untuk mencuci bahan seperti tempat tidur yang bersentuhan dengan kulit, karena dapat memicu masalah dermatologis.
Dalam laporan investigasi itu, reporter The Beijing News mendaftar nama-nama hotel yang melakukan praktik berbahaya pada laundry ini. Hasil tes air bekas cucian laundry pada salah satu hotel menunjukkan tingkat keasamannya mencapai 10. Padahal ukuran normal dan aman adalah 6,5 hingga 7.
Menurut Xiang Yikui, dokter kulit dari Rumah Sakit Union, sebuah rumah sakit terkemuka Beijing, alkali yang terpapar pada handuk bisa menyebabkan kulit gatal dan pada jangka pangang akan menimbulkan masalah serius pada kulit.
sumber : .dream.co.id