Makanan yang selama ini dikenal sehat, seperti pisang dan susu, ternyata memiliki efek yang buruk bagi tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan obat.
Tak hanya pisang dan susu, ternyata terdapat beberapa jenis makanan lain yang dapat menghambat kinerja obat bahkan mengakibatkan efek samping serius.
"Makanan tertentu memiliki kandungan kimia yang dapat mempengaruhi proses metabolisme di dalam tubuh," ujar Dr Ross Walker kepada News.com.au.
"Poin utamanya adalah pasien harus berdiskusi secara terang-terangan dengan dokter tentang apa saja yang mereka konsumsi, apakah itu herbal, makanan, minuman, dan suplemen karena semua hal tersebut dapat berinteraksi dengan obat," tambahnya.
Seperti yang dikutip dari News.com.au, Jumat (8/4/2016), berikut 7 makanan dan minuman yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat.
1. Grapefruit atau Jeruk Bali Merah
Grapefruit atau Jeruk Bali Merah memang memiliki khasiat untuk menurunkan jumlah lemak jahat dalam darah.
Namun, jika Anda mengonsumsi buah tersebut bersamaan dengan obat penurun kolesterol, justru bukan khasiat berlipat yang didapatkan.
"Statins (obat penurun kolesterol), dapat berinteraksi dengan grapefruit secara kuat, karena buah tersebut menghalangi enzim penting di dalam hati yang dapat menjalankan metabolisme obat," ujar Dr Walker.
"Jika anda mengonsumsi obat (berbarengan dengan Jeruk Bali Merah), kandungan obat akan meningkat tajam di dalam darah dan menimbulkan efek samping seperti nyeri dan sakit otot," jelasnya.
Dr Walker juga menjelaskan bahwa mengonsumsi Jeruk Bali Merah dengan antibiotik harus dihindari.
2. Susu
Kandungan kalsium pada susu dapat mengganggu efek kerja antibiotik. Hal tersebut juga berlaku pada produk olahan susu lainnya seperti keju dan yoghurt.
"Ada beberapa antibiotik yang penyerapannya dapat terhambat oleh susu," ujar Dr Walker.
"Hal tersebut disebabkan karena kalsium pada susu mengikat obat dalam usus dan mengurangi penyerapan," tambahnya.
3. Pisang
Kandungan potassium yang tinggi pada pisang dapat berpengaruh pada kinerja obat penurun darah tinggi.
Ada anggapan bahwa mengonsumsi makanan dengan kandungan potassium tinggi, seperti pada jeruk dan sayuran berdaun hijau, dapat menyebabkan tak teraturnya detak jantung.
Namun hal tersebut disanggah oleh Dr Walker. "Anggapan dilarang mengonsumsi pisang bersamaan dengan obat jantung dan penurun tekanan darah tak sepenuhnya benar."
"Jika seseorang mengonsumsi makanan dengan kandungan potassium tinggi, memang ada kemungkinan untuk meningkatkan risiko tak teraturnya detak jantung, tapi hal itu jarang terjadi."
"Konsultasikan dengan dokter, terutama jika Anda memiliki masalah dengan ginjal. Tapi orang-orang yang mengatakan bahwa dilarang mengonsumsi pisang sama sekali tak masuk akal," jelasnya.
4. Black Licorice atau Akar Manis Hitam
Akar manis hitam memiliki kandungan glycyrrhizin yang dapat menurunkan kandungan potassium dalam tubuh. Hal tersebut ternyata berbahaya bagi orang yang memiliki kondisi jantung tertentu.
Dengan mengonsumsi Digoxin--obat untuk menangani masalah ritme jantung-- bersamaan dengan Glycyrrhizin, dapat mengakibatkan serangan jantung dan detak yang tak teratur.
"Licorice mengandung asam glycyrrhizin yang sebenarnya baik untuk tukak lambung, tapi juga dapat menurunkan kadar potassium dalam tubuh," ujar Dr. Walker.
"Rendahnya kadar potassium dapat menyebabkan serangan jantung, sehingga orang harus menghindari mencampur licorice dengan obat jantung," ujarnya.
Ektrak akar manis hitam juga dapat mengganggu sejumlah obat, termasuk insulin, antidepresan tertentu, kontrasepsi oral, pengencer darah, dan beberapa obat lainnya.
5. Sayuran Berdaun Hijau
Sayuran berdaun hijau, misalnya Kale, dikenal memiliki kandungan yang sehat bagi tubuh. Namun jangan pernah mengonsumsinya bersamaan dengan obat untuk menangani masalah ritme jantung atau pengencer darah.
"Kale adalah salah satu sayuran hijau yang memiliki banyak kandungan Vitamin K1. Obat Warfarin--mencegah terjadinya pembekuan darah-- bekerja dengan memblokir Vitamin K1," jelas Dr Walker.
"Jadi jika Anda mengonsumsi sayuran berdaun hijau dalam jumlah banyak, hal tersebut akan mengurangi efek dari obat Warfarin."
Beberapa obat terbaru memang tidak memiliki efek jika dikonsumsi bersamaan dengan sayuran berdaun hijau, tapi tidak dengan Warfarin.
"Misalnya aspirin (memiliki efek mengencerkan darah), tak berinteraksi dengan sayuran berdaun hijau," tambahnya.
6. Alkohol
Banyak obat yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan alkohol. Hal itu disebabkan karena minuman tersebut mengakibatkan hati bekerja lebih keras.
"Ada banyak jenis obat yang jika dicampur dengan alkohol dapat memperpanjang efek sedatif--mengurangi rasa sakit dan cemas. Alkohol mempunyai efek buruk pada hati, jadi hal tersebut dapat mengacaukan kerja tubuh," jelas Dr Walker.
Sumber : global.liputan6.com