Kisah nyata ini mungkin seringkali dialami oleh rumah tangga yang telah udzur namun sang suami masih melakukan sesuatu yang menjadi ujian bagi istrinya. Ya, setiap rumah tangga pasti akan diuji dengan berbagai hal. Istri akan diuji dengan suaminya, suami diuji dengan istrinya, orang tua akan diuji dengan kenakalan anaknya. Semuanya sudah menjadi sunatullah.
Seperti halnya wanita ini yang mendapat ujian berupa suami yang sakit-sakitan dan diprediksi akan mendekati ajal oleh pihak keluarga maupun tetangga. Namun dengan ikhtiar yang dilakukan sang wanita, akhirnya suaminya bisa berumur lebih panjang. Suami yang telah menjadi tulang punggung dan dikaruniai beberapa anak itu berangsur-angsur pulih dari sakitnya. Ia nampak begitu bugar seperti tak pernah ada penyakit yang menghampiri.
Tak ubahnya saat sakit, sang wanita juga diuji saat suaminya dalam keadaan sehat, bahkan lebih berat. Suami yang sudah pensiunan ini memiliki nafsu makan yang sangat besar. Apapun akan ia makan tanpa berpikir sehat atau tidak. Setiap ada tukang jajanan yang lewat di depan rumah, dipanggilnya dengan kencang dan menyuruh sang wanita untuk membelikan. Namun hanya berupa perintah saja tanpa sedikit pun menyodorkan uang untuk membelinya. Yang ia lakukan hanya memerintah dan menunggu tak sabaran.
Ketika sang wanita agak lama datang membawa makanan, dimarahilah oleh suaminya dengan kata-kata yang kasar. Akhirnya ketakutan demi ketakutan terus menaungi pikiran dan hatinya.
Karena merasa tidak mencukupi, sang istri kemudian mencari tambahan penghasilan dan dipilihnyalah bergabung dengan para tetangga yang sedang membuat kerajinan dari berbagai olahan sampah. Dalam pikiran sang wanita, apapun akan dikerjakannya asal halal meski hasilnya tidak seberapa.
Ia hanya ingin bisa terus berbakti kepada sang suami hingga ajal menjemput diantara keduanya.
Kekhawatiran dan masalah rumah tangga sang wanita semakin bertambah ketika suaminya sangat senang menonton acara TV yang memperlihatkan aurat. Sungguh sebuah aktivitas yang jauh dari norma agama dan lengkaplah sudah kenyamanan dunia yang dirasakan sang suami tanpa sedikit pun bergerak untuk berbuat kebaikan. Ia hanya makan, tidur, nonton TV, makan lagi dan tidur. Tak ketinggalan pula marah-marah terhadap sang istri.
Sungguh kesabaran wanita ini pantas diacungi jempol. Ia tak pernah sedikit pun mengeluh dengan keadaan rumah tangganya. Akan tetapi lubuk hati terdalamnya terlihat dari sorot mata dan ekspresi tubuh. Orang yang melihatnya akan berucap seperti apa yang dirasakan dalam hati sang wanita dan mempertanyakan, “Suami seperti itu kok gak mati-mati yah?”
Seperti itulah yang dirasakan oleh seorang istri dan juga orang sekitar terhadap kelakuan suami yang buruk dan bisanya hanya menyusahkan. Semoga sifat sang suami bisa berubah dan terus berubah ke arah yang lebih baik sebelum ajal menjemputnya. Aamiin
Sumber : kabarmakkah.com