PERISTIWA ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Atau tepatnya pada Mei 2015. Seorang anak Turki, ia yatim piatu, menitipkan sebuah surat pada gurunya untuk Recep Tayyip Erdogan. Erdogan adalah presiden negeri itu, tentu saja.
Dikutip dari The London Post, isi surat itu sederhana: sang anak mengharapkan Erdogan datang ke pertemuan ayah, untuk menggantikan ayahnya yang sudah tiada.
Guru tersebut benar-benar mengirim surat itu, tetapi sebelumnya mengatakan kepada anak itu agar jangan kecewa jika Erdogan tidak bisa datang, karena sangat sibuk dan memiliki banyak tugas.
Tapi, tanpa diduga oleh semua orang, sang Presiden tiba di sekolah itu dan menghadiri pertemuan ayah. Erdogan menyempatkan diri menjadi wali dari anak ini.
Menyimpan satu anak tidak akan mengubah dunia. Tetapi, sejak saat itu, dunia berubah selamanya untuk anak ini. Tabik, Mr Presiden!
Sumber : islampos.com