Bulan Februari, Juni, dan Agustus biasanya jadi bulan-bulan yang diandalkan para HRD untuk mencari pekerja-pekerja baru. Alasannya sederhana, banyak yang baru lulus, sehingga jumlah pencari kerja akan lebih banyak.
Dari banyaknya pelamar kerja yang berkasnya (atau orangnya) mampir ke meja HRD, selalu ada keanehan-keanehan yang dijumpai tim HRD. Meskipun kalau diceritakan terdengar menggelikan, tapi jika kamu mengalaminya sendiri sebagai HRD, hal-hal ini sebenarnya memprihatinkan dan menyebalkan. Ini cuma beberapa saja ya!
1. Mengirim surat lamaran dengan mencantumkan nama perusahaan yang salah.
Seriously guys, sebelum kamu mengirim surat lamaran, pastikan ulang deh setiap kali kamu menulis nama perusahaan, semuanya sudah ditulis dengan benar.
2. Mengirim CV saja tanpa surat lamaran.
Biasanya ini paling banyak terjadi bila lamaran dikirimkan melalui email. Sebagian malah mengirimkan email mentah-mentah, tanpa mengisi bagian subject email. Kalau udah gini, siapa yang mau baca lamaran kerjamu? Please.
3. Pas foto yang alay.
Jangan bikin HRD jantungan deh pas ketemu orangnya versi asli. Hehehehe..
Beneran deh, sebaiknya kalau kirim lamaran, pas foto yang dikirim nggak usah dikasih bright effect yang lebay, dan posenya juga pose pas foto standar aja. Pake blazer dan baju berkerah juga ya! Lebih baik juga, kasih pas fotomu terbaru.
4. Mengisi formulir lamaran kerja dengan tidak lengkap.
Beberapa perusahaan akan memintamu mengisi formulir lagi saat kamu tiba untuk mengikuti wawancara. Kalau kamu tidak mengisi formulir itu dengan lengkap, perusahaan akan menganggap kamu malas atau tidak niat mendapatkan pekerjaan itu. Ingat, sainganmu banyak!
5. UMR/UMK.
Nah, sebelum kamu berani menuliskan UMR/UMK, pastikan juga kamu sudah paham benar apa perbedaan keduanya. Kalau kamu nggak tahu apa beda keduanya, dan berapa besarannya, kamu bakal jadi tertawaan. UMK = Upah Minimum Kantor. Hehehehe.
6. Datang wawancara tanpa tahu apa-apa tentang perusahaan yang kamu lamar.
Bayangin deh, kalau kamu diterima kerja di situ, kamu akan menghabiskan setidaknya 40 jam per minggu di kantor itu. Kalau dibandingkan sama waktu yang kamu habiskan bareng pacarmu, bisa-bisa lebih lama tuh. Berarti pacar pertamamu nanti adalah pekerjaanmu.
Masa sih kamu mau cari pacar nggak cari tahu dulu soal dia sebelum memutuskan mau jadian? HRD ibarat seorang cewek yang akan kamu lamar. Masa sih ada orang yang mau jadian sama kamu kalau kamunya nggak usaha?
7. Cuma ngasih satu pertanyaan ke HRD: gajinya berapa?
Pertanyaan soal gaji sih boleh aja kamu tanyakan saat wawancara, karena itu menunjukkan kalau kamu percaya diri. Tapi, kalau belum-belum kamu udah tanya soal gaji, HRD akan menilai kamu sebagai orang yang hanya money-oriented dan tidak peduli pada pekerjaan yang akan kamu terima. Sabarlah sebentar dan tunggu soal gaji dibahas sendiri oleh HRD ya!
Niatmu sih bener-bener menampilkan image kandidat yang baik. Saat ditanya HRD soal A, kamu jawab hanya soal A. Kamu tidak membuka dirimu di depan HRD agar image-mu terlihat tanpa cacat.
9. Menyombongkan diri sendiri.
Niatmu sih pingin terlihat terampil dan sangat cakap. Tapi, kamu justru bicara dengan nada sombong, menceritakan panjang lebar tentang pengalamanmu seolah kamu menggurui HRD yang kurang paham teknis pekerjaan yang kamu geluti. Hmmm..
10. Kirim surat pake amplop berwarna-warni.
Selain cokelat, lalu ditulis with love.
Euh...
11. Salah kostum.
Mungkin kamu sudah dengar kalau perusahaan yang kamu lamar ini suasana kerjanya santai. Terus kamu datang dengan celana pendek, kaos dan pakai anting di semua lubang tindikmu (yang jumlahnya di atas normal). Yah, dipastikan HRD akan mengingatmu dengan sangat baik.
12. Nggak nyambung saat diajak ngobrol.
Banyak pelamar yang nggak nyambung saat diajak ngobrol HRD. Biasanya, karena bingung, mereka justru ngobrol panjang lebar yang intinya nggak jelas atau mereka nggak ngerti. Daripada belibet, HRD lebih suka kalau kamu minta mereka menjelaskan ulang pertanyaannya kok.
13. Cari kerjaan yang santai.
Jujur sama HRD sih boleh-boleh saja, bahkan sangat dianjurkan. Tapi kalau kamu sampai bertanya "Kerjaannya sibuk nggak?", mungkin HRD akan menanyaimu: "Kalau mau kerjaan santai ikut ayahmu saja deh, Mbak!"
14. Wawancara kerja ditungguin sama orangtua.
Percaya nggak percaya, IDNtimes sudah banyak bertemu pelamar yang seperti ini. Kalau orang tua hanya mengantar saja dan menunggu di mobil karena memang rumahmu jauh di luar kota sih masih masih masuk akal ya. Tapi kalau orang tuamu ikut masuk ke ruang tunggu perusahaan dan mengeluarkan banyak pertanyaan kepada HRD seolah-olah anaknya sudah pasti diterima di situ? Well...
Kamu sedang melamar kerja? Hindari deh melakukan kekonyolan-kekonyolan di atas!
Sumber : idntimes.com