Siapa Di Balik Black Metal & Musik Underground?



DI kota manapun Anda di Indonesia, pemandangan segorombolan anak muda tanggung, berpakaian hitam-hitam, berambut Mohawk dan sejenisnya, akan mudah bisa Anda temui. Mereka pengklaim sebagai penganut Black Metal. Lihatlah tulisan-tulisan di kaos mereka. “Semua Manusia Akan Jadi Penghuni Neraka”, “I Worship Satan”, dan sebagainya

Penampilan pengikut Black Metal memang pelik dan tidak sulit untuk mengenalinya. Selain berpakaian serba hitam dan menonjolkan lambang-lambang tertentu, anggota kelompok Black Metal juga menunjukan citra yang cabul, kotor, dan hippies.

Menurut banyak pihak, disadari atau tidak, para anggota Black Metal—utamanya di luar negeri—merupakan pemuja setan. Mereka percaya bahwa setan dapat memberikan dan memenuhi segala keinginannya. Bagi mereka, agama terdapat banyak larangan yang perlu dipatuhi, sedangkan dengan memuja setan, mereka dapat melakukan apa saja yang disukainya tanpa halangan apapun.

Aksesoris yang mereka pakai melambangkan kelompok mereka. Mereka percaya dengan mengenakan simbol-simbol itu pada dirinya, maka sifat-sifat kesetanan akan menjelma pada setiap tingkah lakunya.
Kelompok Black Metal menggunakan simbol bintang bersudut lima.

Simbol ini mewakili setan Bephomet yang juga dipuja oleh kelompok Black Metal. Setiap sudut pada bintang tersebut mewakili unsur-unsur Ruh, air, api, angin, dan tanah. Kelompok Black Metal juga menggunakan kepala kambing bertanduk dua sebagai simbol. Kepala kambing telah digunakan oleh para pemuja setan sejak ribuan tahun yang lalu.

Berdasarkan penelitian menyebutkan bahwa praktik memuja kepala kambing telah ada di lembah Euphartes dan Tigris sejak 6000 tahun yang lalu. Puncak dari pemujaan terhadap kepala kambing ialah dengan persembahan korban manusia ataupun binatang.

Simbol lain yang cukup terkenal adalah salib terbalik, yang membawa pengertian bahwa kelompok Black Metal anti terhadap agama kristen. Konon, simbol ini telah dipakai sejak masa perang salib saat tentara kristen melakukan serangan terhadap umat islam yang berlangsung selama lebih kurang 350 tahun dengan kemenangan pada umat Islam.

Perang salib sebenarnya didalangi oleh bangsa Yahudi. Orang-orang Yahudi telah menyalurkan dana untuk membiayai perang tersebut. Simbol salib terbalik telah digunakan sebagai perantara dan lambang hubungan antara orang Yahudi dan pasukan tentara yang di biayainya. Jadi, kelompok Black Metal mempunyai hubungan dengan peran dan agenda jahat orang Yahudi sebagai usaha mereka untuk menguasai dunia dan umat manusia.
Di kalangan pengikut Black Metal, setan-setan yang dipuja biasanya membawa elemen keganasan, kemusnahan, kejahatan, kezaliman, kegelapan, dan berbagai unsur negatif lainnya.

Setan-setan itu mempunyai hubungan dekat dengan mitos yang terdapat dalam ajaran Kristen dan Yahudi. Setan-setan itu ialah Abbadon, Adramelech, Ahrimen, Ammit, Anti-Christ, Asmodeus, Astaroth, Azazel, Baphomet, Behemoth, Eurynome, Lucifier, Mammon, Mastema, Paimon, Sammael, Satanchia, dan Zagan. Tugas setan-setan ini ialah menyesatkan manusia guna melancarkan kekuasaan satanik didunia.
Aliran musik kelompok Black Metal yang dipenuhi dengan acara seks bebas, pemujaan setan, dan kesesatan sebenarnya adalah ciptaan Yahudi.

Musik underground sendiri dipelopori oleh seorang lelaki Yahudi yang bernama Yurinamus. Dengan sokongan keuangan yang kuat dan media massa yang dikuasai oleh organisasi Yahudi, aliran musik yang ganas, gila, dan sesat itu menjadi cepat populer dikalangan remaja. Ditambah lagi dengan usaha-usaha yang dibuat secara sistematis diatas nama liberalisme, humanisme, dan ideologi-ideologi lain yang akhirnya golongan remaja menjadi penentang agama dan Tuhannya. Musik Black Metal menjanjikan kebebasan untuk mereka agar dapat melepaskan diri dari segala peraturan agama, undang-undang, dan norma yang katanya menyusahkan remaja. 

Sumber : islampos.com

Subscribe to receive free email updates: