Hari Raya Imlek ternyata tidak hanya menjadi hari raya pemeluk Konghucu. Para muslim keturunan Tionghoa ternyata juga tidak mau melewatkan hadirnya momen bahagia ini.
Salah satunya dilakukan Fuad Lew Abdullah. 43 tahun dan keluarga. Warga Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia ini selalu menggelar makan malam reuni pada perayaan Imlek.
Fuad merupakan seorang keturunan Tionghoa yang memeluk Islam sejak dua dekade lalu. Dia selalu merayakan tradisi Tiongkok yang merupakan warisan budaya.
"Makan malam reuni adalah waktu bagi keluarga dan teman-teman, baik Muslim maupun non-Muslim," ujar Fuad.
"Rumah saya selalu menjadi tempat berkumpul, tapi terkadang kami juga makan malam di restoran," ucap dia.
Meski begitu, Fuad mengaku menjadi hal yang tidak biasa apabila rumahnya didekorasi menggunakan lampion merah dan spanduk bertuliskan pepatah dalam huruf Tiongkok.
Istrinya, Rosmina Mohamad, 43 tahun, telah terbiasa memasak untuk reuni keluarga yang terdiri dari non-Muslim dan sebagian mualaf. Tetapi, Rosmina hanya menyediakan makanan halal.
"Dia menyiapkan makanan perpaduan Melayu dan Tiongkok, memadukan dua budaya bersama seperti yang selama ini kami lakukan," kata Fuad.
Fuad sempat mengalami kekhawatiran saat dia menjalani masa-masa awal menjadi seorang Muslim. Ini lantaran kebiasaannya menjalankan tradisi Imlek dianggap melanggar ajaran Islam.
Dia lantas berkonsultasi dengan sejumlah ulama. Pada akhirnya, Fuad mendapatkan jawaban kebiasaan tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
"Akhirnya saya belajar, selama saya tidak melanggar ajaran agama saya, tidak apa-apa," kata dia.
Sumber : dream.co.id