Para pelajar di kota Pueblo, Colorado, Amerika Serikat mendapat suntikan dana beasiswa sekitar USD 2 juta atau setara Rp 27,7 miliar berkat ganja. Dari hasil pemungutan suara, mayoritas penduduk Pueblo setuju mengenakan pajak sebesar 5 persen kepada para pedagang ganja.
Dilansir dari Business Insider, Senin (25/1), penduduk Pueblo menyetujui bahwa sebesar 50 persen hasil pajak ganja ini tiap tahunnya akan dialokasikan untuk beasiswa. Pengenaan pajak ini dilakukan secara bertahap hingga 5 persen dimulai dari 2017 mendatang. Total sekitar USD 3,5 juta pendapatan pajak dari ganja bisa didapat pada 2020.
Peraturan ini menimbulkan kontroversi di kalangan pakar dan jurnalis. Mereka menilai beasiswa ganja ini berbahaya. Sebab, di satu sisi, pendidikan mengajarkan bahayanya dari mengisap ganja. Namun, di sisi lain, ganja justru membiayai pendidikan mereka.
Akan tetapi, produsen ganja, anggota DPRD, dan penduduk Pueblo tidak ambil pusing atas permasalahan tersebut. Mereka justru menilai langkah ini sebagai cara cerdik.
"Bisnis di industri ganja menunjukkan bahwa mereka juga bisa berguna dalam perekonomian warga," ujar Wakil Asosiasi Industri Ganja Nasional, Taylor West.
Pueblo memang dikenal sebagai 'Silicon Valley'nya industri ganja. Iklim yang hangat serta lahan datar yang luas menjadi surga perkebunan tanaman ini.
Sumber : merdeka.com